SEKOLAH UNGGUL SEBAGAI LANGKAH STRATEGIS DALAM
INOVASI PENDIDIKAN DI INDONESIA
Makalah,
Diajukan sebagai salah satu tugas Ujian
Tengah Semester (UTS) pada Mata Kuliah
Inovasi Pendidikan IPS dengan Dosen Pengampu
Prof. Dr. H. Aim Abdul Karim, M.
Pd.

Oleh
:
Yosep Mardiana, S. Hum : 1107152
SEKOLAH
PASCA SARJANA (SPS)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS
PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2012
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur marilah kita panjatkan ke khadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga terlimpah curah kepada
junjungan alam kita semua, sang reformer Islam, yang telah membawa Islam dari
zaman kegelapan kepada zaman yang terang-benderang, yaitu habibanna
wanabiyana Muhammad SAW.
Pada kesempatan kali ini
alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Untuk itu penulis
mengucapakan terima kasih kepada:
- Ibunda
dan Ayahanda yang telah memberikan
do’a dan restunya untuk senantiasa berjuang dan belajar menempuh
cita-cita yang akan dihadapi.
- Prof.
Dr. H. Aim Abdul Karim, M. pd. sebagai Dosen Mata Kuliah Inovasi
Pendidikan, yang senantiasa memberikan masukan dan dukungannya sehingga
makalah ini dapat selesai.
- Teman-teman
dan sahabat-sahabat yang senantiasa memberikan motivasi dan spirit, baik
moril maupun materil.
Akhir kata penulis mohon maaf jika dalam penyajian penulisan makalah ini
terdapat banyak kesalahan dan kekeliruan. Terima kasih atas segala perhatiannya
dan mudah-mudahan ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang ada di
Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya. Amiin.
Bandung, 02 Mei 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR.……………………………………………………........ i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..................... ii
BAB I PENDAHULUAN..…………………………………………………..... 1
1.1. Latar Belakang Masalah..……………….……………………………... 1
1.2. Rumusan Masalah....………………………………………………....... 2
1.3. Tujuan Pembahasan.…...…………………………………..................... 3
1.4. Manfaat Pembahasan ......……………………………………………… 3
1.5. Prosedur Pemecahan Masalah
......…………………………………….. 4
1.6. Sistematika Uraian…..………………………………………………..... 4
BAB II PEMBAHASAN………………..…………………………………….. 5
2.1. Pengertian Sekolah Unggul………………………………....………..... 5
2.2. Konseptualisasi Sekolah Unggul...……………………….....………..... 7
2.3. Tujuan dan Kedudukan Sekolah Unggul…...……………….………..... 7
2.4. Karakteristik Sekolah Unggul……...…………………….....………..... 8
2.5. Kurikulum Sekolah Unggul……………...……………….....………..... 12
2.6. Analisa Sekolah Unggul…………….………...………….....………..... 13
2.7. Contoh Sekolah Unggul Nasional….……………….....………............. 15
BAB III KESIMPULAN……….………………………………….………….. 21
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah
Globalisasi
yang semakin meluas dalam berbagai bidang, membuat kehidupan semakin kompetitif. Secara positif dampak dari
perkembangan ini akan mendorong individu
untuk terus berpikir meningkatkan kemampuan dan keterampilannya guna mencapai kehidupan yang lebih baik. Untuk memenuhi
harapan ini maka penguasaan ilmu dan
teknologi tidak lagi menjadi angan-angan, tetapi sudah diwujudkan dalam kehidupan, malah menjadi kebutuhan bagi setiap manusia.
Meningkatnya ilmu telah membuka jalan ke
arah berbagai penemuan yang memberikan faedah bagi kehidupan manusia. Di samping
itu, ilmu dapat pula dimanfaatkan untuk menemukan diri sebagai makhluk
Allah Yang Mahaesa; menemukan kepada siapa kita harus bertaqwa.
Untuk
menghasilkan manusia yang taqwa, terampil, dan berpengetahuan, maka pendidikan merupakan alat utama dan strategis. Pendidikan
merupakan cara terbaik untuk membimbing
perkembangan manusia; mengantisipasi masa depan yang lebih baik. Ada empat potensi dari signifikansi pendidikan
terhadap masa depan, yaitu sebagai berikut.
1.
Pendidikan
adalah satu cara yang mapan untuk memperkenalkan para pelajar pada keputusan
sosial yang timbul.
2.
Pendidikan dapat dipakai untuk menanggulangi masalah sosial tertentu.
3.
Pendidikan telah memperlihatkan kemampuan yang meningkat untuk menerima
dan
mengimplementasikan alternatif-alternatif baru.
4.
Pendidikan merupakan cara terbaik yang dapat ditempuh masyarakat untuk membimbing perkembangan manusia.
Adapun profesi pendidik dengan tugas dan fungsi kerasulan-kewahyuan
adalah sebagai berikut.
1. Membimbing generasi muda untuk
menemukan jati dirinya dalam peran sebagai khalifah di muka bumi.
2.
Membimbing ke arah pencerahan dan jalan lurus.
3. Membangun peradaban manusia.
Kesadaran tentang
pentingnya pendidikan telah mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh
lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia
pendidikan. Pendidikan merupakan satu upaya dalam meningkatkan kualitas hidup
manusia yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia
menjadi lebih baik.
UUD 1945 pada pasal 31
mengamanatkan sebagai berikut: (1) Setiap warga Negara berhak mendapatkan
pendidikan; (2) Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah waib membiayainya; serta (3) Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu system pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan serta akhlaq mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. (UUD
RI 1945).
Dalam UUSPN No 20 tahun
2003 pasal 3 dipertegas bahwasanya :
“Pendidikan
nasional Indonesia berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
(UUSPN. No 20/2003: 7)
Akan tetapi pada
kenyataannya, dalam memenuhi amanat Undang-Undang tersebut bukanlah suatu upaya
yang sederhana, melainkan memerlukan upaya perbaikan dan peningkatan, sejalan
dengan semakin tingginya kebutuhan dan tuntutan kehidupan masyarakat.
Apalagi pada masa
sekarang ini manusia dituntut untuk tahu banyak (knowing much), berbuat banyak (doing
much), mencapai keunggulan (being
exellence), menjalin hubungan dan kerja sama dengan orang lain (being sociable), serta berusaha memegang
teguh nilai-nilai moral (being morally).
Manusia “unggul, bermoral, dan pekerja keras” inilah yang
menjadi tuntunan dari masyarakat global. (Nana Syaodih dkk, 2006:
6).
Hal ini mendorong para pengelola pendidikan untuk berlomba-lomba dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut dengan membangun sekolah yang mandiri
dan unggul dalam mendidik inputnya.
Apalagi dengan adanya desentralisasi pendidikan maka para pengelola mempunyai
kewenangan lebih menentukan tujuan dan
manajemen yang diberlakukan dilembaganya.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang dan masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas oleh
pemakalah antara lain mencakup:
a.
Pengertian sekolah
unggul?
b.
Bagaimana
konseptualisasi sekolah unggul?
c.
Bagimana tujuan
dan kedudukkan sekolah unggul?
d.
Bagiamana
karakteristik sekolah unggul?
e.
Bagaimana
kurikulum sekolah unggul?
f.
Bagaimana
analisa sekolah unggul?
1.3. Tujuan
Pembahasan
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan pembahasan dari tema makalah ini adalah:
a.
Untuk mengetahui
pengertian sekolah unggul.
b.
Untuk mengetahui
konseptualisasi sekolah unggul.
c.
Untuk mengetahui
tujuan dan kedudukkan sekolah unggul.
d.
Untuk mengetahui
karakteristik sekolah unggul.
e.
Untuk mengetahui
kurikulum sekolah unggul.
f.
Untuk mengetahui
analisa sekolah unggul.
1.4. Manfaat
Pembahasan
Pembahasan
makalah ini merupakan upaya memberikan pemahaman komprehensif mengenai sekolah
unggul sebagai langkah strategis dalam inovasi pendidikan di Indonesia. Hasil
pembahasan ini diharapkan memberikan manfaat dan signifikansi sebagai berikut:
a.
Secara akademik
Memberikan kontribusi pemikiran dalam
diskursus dan wacana mengenai inovasi pendidikan di Universitas Pendidikan
Indosnesia (UPI) Bandung, khususnya bagi SPS Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial (PIPS) dan umumnya bagi khalayak yang senantiasa konsentari melihat
potret pendidikan yang berkembang akhir-akhir ini di Negara Indonesia.
b.
Secara Teoritis
Pembahasan ini memperkaya khazanah keilmuan
bagi segenap para pembaca tentang inovasi-inovasi yang harus dikembangkan dalam
pendidikan di Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya, yang
berorientasi dari konsep-konsep, generalisasi serta teori yang berkembang di
dunia pendidikan. Dengan demikian, pembahasan ini akan lebih memperkaya
pengetahuan dan wawasan para pembaca tentang “inovasi pendidikan” yang ada di
Indonesia akhir-akhir ini.
c.
Secara praktis
Dapat
dijadikan sebagai bahan, ide, insfirasi dan strategi dalam hal pengembangan
pendidikan yang ada di Negara Indonesia, sekaligus sebagai langkah konkrit
untuk meningkatkan tingkat pendidikan di Negara ini supaya senantiasa mempunyai
warga negara yang mempunyai kompetensi unggul dalam menempuh kehidupan sehari-hari
dan sebagai bekal untukm para generasi penerus bangsa di masa yang akan
datang.
1.5. Prosedur Pemecahan Masalah
Pada prosedur pemacahan masalah digunakan teknik pengumpulan data studi
kepustakaan yang merupakan pengkajian literatur yang digunakan untuk memecahkan
permasalahan. Maka pada teknik pengumpulan data ini dibutuhkan penguasaan
teori, prinsip, konsep dan hukum-hukum yang berhubungan dengan kajian di atas.
1.6. Sistematika Uraian
Makalah ini akan menyajikan sistematika uraian, sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
Perumusan Masalah
1.3.
Tujuan Pembahasan
1.4.
Manfaat pembahasan
1.5.
Prosedur Pemecahan Masalah
1.6.
Sistematika Uraian
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian
Sekolah Unggul
2.2.
Konseptualisasi
Sekolah Unggul
2.3.
Tujuan dan
Kedudukan Sekolah Unggul
2.4.
Karakteristik
Sekolah Unggul
2.5.
Kurikulum
Sekolah Unggul
2.6.
Analisa Sekolah
Unggul
2.7.
Contoh Sekolah
Unggul Nasional
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Sekolah Unggul
Sekolah unggul merupakan alternative dalam pendidikan yang menekankan
kepada kemandiriaan dan kreatif sekolah yang memfokuskan pada perbaikan proses
pendidikan. Konsep ini dikemukakan oleh Edward (1979) yang diperkenalkan oleh
teori effective school, yang menekankan pentingnya pemimpin tangguh
dalam mengelola sekolah. Sekolah unggul menggunakan strategi peningkatan budaya
mutu, strategi pengembangan kesempatan belajar, strategi memelihara kendali
mutu (quality control), strategi penggunaan kekuasaan, pengetahuan dan
informasi secara efisien.
Sekolah unggul adalah sekolah yang dikembangkan untuk mencapai
keunggulan yang dihasilkan (out put) dari pendidikannya. hal ini berarti
bahwa sekolah unggul dikembangkan sebagaimana sekolah-sekolah konvensional lain
yang telah berkembang selama ini dengan memberikan perlakuan yang standar
kepada semua peserta didik. (Nanang Fattah, 2004: 110).
Pada prinsipnya sekolah
sebagai satuan pendidikan tidak akan menjadi unggul dengan sendirinya,
keunggulan sekolah tumbuh dan berkembang dari waktu kewaktu bilamana didukung
oleh manajemen yang berwawasan keunggulan. Disisi kepala sekolah selaku manajer
pendidikan, bersama stake holders lainya berusaha mewujudkan gagasan,
ide, pemikiran dalam bentuk perilaku dan sikap manajerial yang terbaik untuk
melakukan sesuatu secara konsisten dan berdisiplin dalam rangka merubah “status
quo” agar sekolahnya menjadi semakin unggul.
Secara konseptual
sekolah unggul dikelompokkan menjadi dua konsep sekolah yaitu : Pertama,
sekolah unggulan parsial versus sekolah unggulan total. Kedua, sekolah
unggulan hakiki dan sekolah unggulan assesori. Untuk sekolah unggulan parsial
versus sekolah unggulan total adalah sekolah keunggulan pada komponen-komponen
tertentu. Ada pandangan masyarakat pendidikan dan masyarakat umum bahwa sekolah
dapat dikatakan unggul bilamana menghasilkan lulusan dengan nilai UAN atau
transkip nilai yang tinggi. Kedua, sekolah unggulan total adalah sekolah dengan
keunggulan pada semua komponen atau aspek, ada pandangan masyarakat pendidikan
dan masyarakat umum bahwa sekolah dapat dikatakan unggulan bilamana mampu
menghasilkan lulusan dengan nilai UAN atau transkip nilai yang tinggi melalui proses
pembelajaran yang baik, dalam perspektif teoritik keunggulan tersebut
dinamakan dengan keunggulan mutio dimensional. (Dr. Ibrahim
Bafadal, 2002: 1-6).
Sekolah unggulan adalah
sekolah yang mampu membawa setiap siswa mencapai kemampuannya secara terukur
dan mampu ditunjukkan prestasinya tersebut.
Sekolah Unggulan adalah terjemahan bebas
dari “Effective School”. An Effective School is a school that can, in measured student
achievement terms, demonstrate the joint presence of quality and equity. Said
another way, an Effective School is a school that can, in measured student
achievement terms and reflective of its “learning for all” mission, demonstrate
high overall levels of achievement and no gaps in the distribution of that
achievement across major subsets of the student population.
Apa sebenarnya sekolah
unggulan itu? Tentu kita tidak setuju jikasekolah unggulan hanya didefinisikan
sebagai sekolah hebat yang berhasilmerekrut siswa-siswa yang ber-IQ tinggi,
kemudian lulus dengan nilaiakademik yang sempurna, serta ditopang sarana dan
prasarana yang mewahdan lengkap pula. Sampai detik ini silang pendapat mengenai
definisi SekolahUnggulan terus terjadi. Hal ini mengakibatkan lahirnya
tipe-tipe sekolahunggulan.
1.
Sekolah yang
menerima dan menyeleksi siswa secara ketatdengan kriteria intelegensi dan
prestasi akademik yang tinggi. Meski aktivitas belajar di sekolah tersebut
tidak luar biasa bahkan cenderung ortodok, namun karena input-nya yang memang sudah unggul, maka output yang
dihasilkantentu juga unggul.
2.
Sekolah yang
menawarkan fasilitas serba mewah, tentunya dengan tebusan SPP yang melangit
pula. Konon, sekolah-sekolah tipe ini uang pangkalnya saja bisa mencapai
jutaan. Bagi masyarakat kelas bawah, pastilah mahal. Tapi, bagi masyarakat
elit, kelas atas, itu adalah biasa. Buktinyasekolah-sekolah tipe ini selalu
diserbu siswa.Tidak mahal menurut mereka dibandingkan biaya sekolah di
luar negeri, dan memang sekolah ini
dibangun untuk membendung arus warganegara Indonesia yang berbondong-bondong
sekolah ke luar negeri. Otomatis prestasi akademik yang tinggi
bukan menjadi acuan input untuk diterima disekolah ini, namun sekolah ini
biasanya mengandalkan beberapa ³jurus´ pola belajar dengan membawa
pendekatan teori tertentu sebagai daya tariknya.Sehingga output yang dihasilkan
dapat sesuai dengan apa yang dijanjikannya.
3.
Sekolah yang
menekankan pada iklim belajar yang positif dilingkungannya. Sekolah tipe ini
hendak mencetak input yang biasa-biasa sajamenjadi output yang istimewa dan
luar biasa
2.2. Konseptualisasi
Sekolah Unggul
Sekolah unggul diselenggarakan karena ada beberapa tantangan pendidikan
yang harus dihadapi di Indonesia sebagai berikut :
1.
Tantangan untuk meningkatkan nilai tambah (added
value), yaitu bagaimana meningkatkan nilai tambah dalam rangka meningkatkan
produktivitas nasional, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, sebagai upaya untuk
memelihara dan meningkatkan pembangunan berkelanjutan.
2.
Tantangan untuk melakukan
pengkajian secara komprehensif dan mendalam terhadap terjadinya transformasi
struktur masyarakat, dari masyarakat agraris ke masyarakat modern, menuju ke
masyarakat industri yang menguasai teknologi dan informasi, yang implikasinya
pada tuntutan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
3.
Tantangan dalam persaingan global yang semakin ketat. yaitu bagaimana
meningkatkan daya saing Bangsa dalam menghasilkan karya-karya yang bermutu dan
mampu bersaing sebagai hasil penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
(ipteks).
4.
Munculnya kolonialisme baru di bidang iptek dan ekonomi menggantikan
kolonialisme politik. dengan demikian kolonialisme kini tidak lagi berbentuk
fisik, melainkan dalam bentuk informasi. Ketergantungan Bangsa kita pada Bangsa
lain merupakan suatu bentuk kolonialisme baru yang menjadi semacam virtual
enemy yag telah masuk ke seluruh pelosok dunia ini. Semua tantangan ini
menuntut SDM Indonesia agar meningkatkan serta memperluas pengetahuan dan
wawasan keunggulan, keahlian yang profesional, ketrampilan dan kualitasnya. (Indra
Djati Sidi, 2001: 42-43)
2.3. Tujuan dan
Kedudukan Sekolah Unggul
Tujuan
sekolah unggul
Secara khusus sekolah unggul bertujuan untuk menghasilkan
output pendidikan yang memiliki
keunggulan dalam hal :
Ø Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ø Nasionalisme dan
patriotosme yang tinggi.
Ø Wawasan iptek yang
mendalam dan luas.
Ø Motivasi dan komitmen
yang tinggi untuk mencapai prestasi dan keunggulan.
Ø Kepekaan social dan
kepemimpinan.
Ø Disiplin yang tinggi
yang ditunjang kondisi fisik yang prima.
Kedudukan
sekolah unggul dalam SISDIKNAS
Kedudukan sekolah
unggul dalam SIKDISNAS merupakan :
§ Bagian
dari sistem pendidikan nasional. Konsekwensisnya sekolah harus tunduk pada
perundang-undangan yang ada. Meskipun begitu, sekolah unggul tetap memiliki
keleluasan sesuai dengan misi dan tujuan serta status pengelolaannya.
§ Diproyeksikan untuk
menjadi model dalam peningkatan mutu bagi sekolah di sekitarnya. (Atlan,
1997: 4).
Landasan
Penyelenggaraan
Landasan
penyelenggaraan sekolah unggul yang dikelola pemerintah maupun swasta
harus berlandaskan pada perundang-undangan dan kebijakan sebagai berikut:
1)
Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 50 ayat 1 dan 3.
2)
Undang-Undang
Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional tahun
2005.
3)
Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 61
ayat 1.
4)
Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional
tahun 2005-2009.
5)
Kebijakan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2007
tentang pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada
jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
2.4. Karakteristik
Sekolah Unggul
Sebagai tolak ukur
keunggulan sebuah institusi pendidikan menurut Diknas dan Depag sebagai
institusi pemerintah yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan, terletak
pada dimensi :
1)
Masukan (input,
intake) berupa siswa yang diseleksi secara ketat menggunakan kriteria
tertentu dan prosedur yang dapat dipertanggung jawabkan.
2)
Sarana dan prasarana yang menunjang.
3)
Lingkungan
belajar yang kondusif.
4)
Guru dan tenaga kependidikan mempunyai kualifikasi mutu
yang baik.
5)
Kurikulum yang diperkaya (dilakukan pengembangan dan
improvisasi secara maksimal).
6)
Rentang waktu belajar yang lebih panjang.
7)
Proses
belajar-mengajar yang berkwalitas dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
8)
Nilai lebihnya
terletak pada perlakuan tambahan diluar kurikulum Nasional melalui pengembangan
materi kurikulum, program pengayaan dan perluasan, percepatan, pengajaran, remedial, pelayanan bimbingan dan konseling, pembinaan
ekstrakurikuler.
9)
Diproyeksikan
untuk menjadi pusat keunggulan bagi sekolah-sekolah disekitarnya. (Depdikbud
RI, 1993: 5).
Beberapa
indikator yang menunjukkan sekolah itu unggul yaitu:
1)
Sekolah memiliki
visi dan misi untuk meraih prestasi yang tinggi.
2)
Semua personel sekolah memiliki komitmen yang tinggi
untuk berprestasi.
3)
Adanya program pengadaan staf sesuai dengan perkembangan
IPTEK.
4)
Adanya kendali
mutu yang terus-menerus (quality control).
5)
Adanya perbaikan
mutu yang berkelanjutan (Continous
quality improvement).
6)
Adanya
komunikasi dan dukungan insentif dari orang tua murid dan masyarakat. (Nanang
Fattah, 2004: 110-111).
Menurut Cyril Poster
bahwasanya sekolah unggul mempunyai ciri-ciri bahwasanya sekolah tersebut tidak
terjebak pada kurikulum tunggal serta cara tunggal terbaik dalam mengajar, cara
pencarian efektifitas atas dasar nilai test semata. (Cyril Poster, 2000: 16).
Ada beberapa faktor
yang harus dicapai sekolah bisa dikatakan unggul yaitu :
1)
Kepemimpinan kepala sekolah yang professional.
Kepala Sekolah profesional dalam
paradigma baru manajemen pendidikan akan memberikan dampak positif dan
perubahan yang cukup mendasar dalam pembaruan sistem pendidikan di
sekolah. Kepala Sekolah seharusnya memiliki kemampuan dan pemahaman yang menonjol.
Dari beberapa penelitian,
tidak didapati sekolah yang maju namun dengan kepala
sekolah yang bermutu rendah.Penelitian Standfield, dkk (1987) selama 20
bulan di Sekolah Dasar Garvin Missouri
dan Gibbon (1986) di sekolah-sekolah negeri di Ohioselama tahun ajaran
1982/1983, keduanya menemukan bahwa perankepala sekolah yang efektif dan
profesional mampu mengangkat namasekolah mereka sehingga mampu memperbaiki
prestasi akademik mereka.
Dampak tersebut antara lain
terhadap efektifitas pendidikan,kepemimpinan sekolah yang kuat, pengelolaan
pendidikan yang efektif, budaya mutu, team work yang kompak, cerdas,
dinamis, transparansimanajemen, kemauan untuk berubah (psikologis dan fisik),
evaluasi dan perbaikan berkelanjutan, responsif dan antisipatif terrhadap
kebutuhan,akuntabilitas, dan sustainabilitas
2)
Guru-guru yang tangguh dan professional.
Guru merupakan ujung tombak
kegiatan sekolah karena berhadapan langsung dengan siswa. guru yang
professional mampu mewujudkan harapan-harapan orang tua dan kepala sekolah
dalam kegiatan sehari-hari di dalam kelas.
Guru dalam melaksanakan tugasnya
sebagai pengajar, pendidik dan pelatih haruslah memiliki potensi-potensi
sebagai berikut:





3)
Memiliki tujuan pencapaian filosofi yang jelas.
Tujuan filisofis diwujudkan dalam
bentuk Visi dan Misi seluruh kegiatan sekolah. Tidak hanya itu, Visi dan Misi
dapat dicerna dan dilaksanakan secara bersama oleh setiap elemen sekolah.
4)
Lingkungan yang
kondusif untuk pembelajaran.
Lingkungan yang kondusif bukanlah
hanya ruang kelas dengan berbagai fasilitas mewah, lingkungan tersebut bisa
berada di manapun selama lingkungan tersebut dapat memberikan dimensi pemahaman
belajar secara menyeluruh bagi siswa.
5)
Jaringan
organisasi yang baik dan solid.
Ke-solid-an jaringan
organisasi kerap dipahami secara keliru
oleh sebagian pimpinan sekolah
sebagai jaringan komando (instruktif top-down atauketundukan bawahan terhadap
atasan). Padahal jaringan organisasi bisadinilai solid jika mengakomodasikan
seluruh elemen atau stakeholder pendidikan; dari pimpinan sekolah,
guru, orangtua, masyarakat, sampai ketingkat siswa itu sendiri.
Jelas, organisasi yang
baik dan solid baik itu organisasi guru, orang tua akan menambah wawasan dan kemampuan tiap anggotanya untuk belajar dan
terus berkembang. Serta perlu pula dialog antar organisasi tersebut,misalnya
forum orang tua murid dengan forum guru dalam menjelaskanharapan dari guru dan
kenyataan yang dialami guru di kelas
6)
Kurikulum yang
jelas.
Permasalahan di Indonesia adalah
kurikulum yang sentralistik dimana Diknas membuat kurikulum dan dilaksanakan
secara nasional. Dengan hanya memuat 20% muatan lokal menjadikan potensi daerah
dan kemampuan mengajar guru dan belajar siswa terpasung.
Selain itu pola evaluasi yang juga
sentralistik menjadikan daerah semakin tenggelam dalam kekayaan potensi dan
budayanya. Ada baiknya kemampuan membuat dan mengembangkan kurikulum
disesuaikan di tiap daerah bahkan sekolah. Pusat hanya membuat kisi-kisi materi
yang akan diujikan secara nasional. Sedang pada pelaksanaan pembelajaran
diserahkan kepada daerah dan tiap sekolah menyusun kurikulum dan target
pencapaian pembelajaran sendiri. Diharapkan akan muncul sekolah unggulan dari
tiap daerah karena memiliki corak dan pencapaian sesuai dengan potensinya.
Seperti misalnya sekolah di Kalimantan memiliki corak dan target pencapaian
mampu mengolah hasil hutan dan tambang, juga potensi seni dan budaya mampu
dihasilkan sekolah-sekolah di Bali.
7)
Evaluasi belajar
yang baik berdasarkan acuan patokan untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran
dari kurikulum sudah tercapai. Bila kurikulum sudah tertata rapi dan jelas,
akan dapat teridentivikasi dan dapat terukur target pencapaian pembelajaran
sehingga evaluasi belajar yang diadakan mampu mempetakan kemampuan siswa.
8)
Partisipasi
orang tua murid yang aktif dalam kegiatan sekolah.
Di sekolah unggulan manapun, selalu
melibatkan orang tua dalam kegiatannya. Kontribusi yang paling minimal sekali
adalah memberikan pengawasan secara sukarela kepada siswa pada saat istirahat.
Pada proses yang intensif, orang tua dilibatkan dalam proses penyusunan
kurikulum sekolah sehingga orang tua memiliki tanggung jawab yang sama di rumah
dalam mendidik anak sesuai pada tujuan yang telah dirumuskan. Sehingga terjalin
sinkronisasi antara pola pendidikan di sekolah dengan pola pendidikan dirumah.(http://www.schoolparents.canberra.net.au/effective_schools/02/04/2012).
2.5. Kurikulum
Sekolah Unggul
Kurikulum sekolah
unggul harus memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi dan cukup
representative, esensial, multivalensi dan menarik yang tercermin dalam topik
bahasan dengan kriteria sebagai berikut :




Selain kurikulum yang
harus dikembangkan dengan baik dalam sekolah unggulan, maka sistem pembelajaranpun
perlu dikembangkan dengan baik yaitu active and cooperative learning,
diantaranya:






2.6. Analisa Sekolah
Unggul
Kata unggul yang ada
dibelakang kata sekolah menyiratkan superioritas atas sekolah lain, sekaligus
menunjukkan kesombongan intelektual yang sengaja ditanamkan lingkungan sekolah
atas sekolah yang kurang bermutu. Padahal dinegara-negara maju untuk menunjukkan
sekolah yang bermutu, tidak digunakan istilah unggulan (excellent), melainkan effective,
develop, accelerate dan essential.
Dari segi ukuran muatan, sekolah yang menamakan unggulan kebanyakan hanya
diukur dari kemampuan intelektual akademis semata. Mestinya sekolah mampu
meningkatkan kualitas kepandaian dan kreativitas sekaligus menggunakan sumber
daya yang dimiliki untuk mendorong prestasi anak didik secara optimal, tidak
hanya kemampuan akademis saja tapi juga mengembangkan potensi psikis, etik,
moral, religi, emosi, spirit, kreativitas dan intelegensi.
Seleksi input sekolah unggulan masih sulit dilaksanakan secara obyektif
sesuai aturan yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan karena masih terdapat
toleransi input bagi orang tua
peserta didik yang berpengaruh dalam masyarakat.
Selama ini yang terjadi
sekolah unggulan dimonopoli oleh pemegang otoritas pendidikan, seperti
Depdiknas. Sekolah unggulan diterapkan sekedar menciptakan prestasi anak didik,
kurikulum dirancang sarat muatan, diajar guru berkualitas, dengan
sarana-prasarana yang bagus, tapi biayanya sangat mahal. Padahal sekolah
unggulan kemungkinan dapat dicapai bila seluruh sumber daya sekolah
dimanfaatkan secara optimal. Mulai dari tenaga administrasi, pengembang
kurikulum, tenaga pendidik, termasuk masyarakat harus dilibatkan secara berdaya
guna. Karena semua sumber daya itu akan dapat menciptakan iklim dan kultur yang
mampu membentuk keunggulan sekolah.
Dalam pandangan
penulis, ada beberapa kelemahan yang dimiliki sekolah unggulan diantaranya :
1)
Sekolah unggulan
kebanyakan mengantungkan legitimasi pemerintah dan bukan inisiatif masyarakat,
sehingga penetapan sekolah unggulan cenderung bermuatan politis daripada
edukatif. Kalau sekolah unggulan didasarkan pada pengakuan masyarakat,
pemerintah tidak perlu mengucurkan dana besar akan tetapi masyarakatlah yang
memikirkan biayanya.
2)
Sekolah unggulan
pada umumnya melayani golongan kaya (the
have), sementara golongan miskin (the
have not) masih terpinggirkan .Sehingga menyebabkan tertutupnya akses dan
kesempatan yang sama bagi peserta didik untuk memperoleh pendidikan semua
jenjang, jenis, dan tingkatan.
3)
Profil sekolah
unggulan hanya dilihat dari karakteristik prestasi berupa Indeks Prestasi
tinggi, bisa bayar mahal, tenaga pendidik baik, sarana lengkap, dana sekolah
besar dan kegiatan belajar-mengajar berikut pengelolaaanya baik. Hal tersebut
sebenarnya wajar mengingat bahannya bagus, diproses ditempat bagus dan dengan
cara yang bagus hingga out put-nya
bagus.
Walaupun terdapat
beberapa kelemahan sekolah unggulan akan tetapi sekolah unggul (dalam arti
sekolah yang efektif) sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan prestasi
pendidikan Indonesia, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Sehingga tidak
hanya didapati individu-individu saja yang mampu berprestasi secara
Internasional tetapi juga pendidikan Indonesia secara global. Selanjutnya perlu
adanya redefinisi dan pemikiran kembali mengenai konsep sekolah unggul.
Pada akhirnya sekolah
unggulan (Sekolah Bertaraf Internasional)adalah program bersama seluruh
masyarakat, yang tidak hanya dibebankan kepada pemerintah, sekolah dan orang
tua secara perorangan. Namun menjadi tanggung jawab bersama dalam peningkatan
SDM Indonesia.
2.7. Contoh Sekolah
Unggulan Nsional
SMP Islam Terpadu INSAN
MUBARAK Jakarta (Boarding School)
Sekolah Unggulan
Nasional Berbasis Al-Qur'an,
Sekilas Tentang
SMPIT INSAN MUBARAK Jakarta (Boarding
School)
Pendahuluan
:
Salah satu tugas utama manusia adalah
membangun peradaban yang robbani (Qs. 2 : 30) yaitu
bersendi pada nilai-nilai ke-Tuhanan, moralitas dan berkeadilan. Karakter ini
diharapkan mampu menciptakan kehidupan manusiawi, damai dan sejahtera. Untuk
merealisasikannya dibutuhkan SDM yang meyakini dan komitmen dengan nilai-nilai
tersebut dalam kehidupan. Karenanya Yayasan Al-Mubarak menghadirkan SMPIT Insan
Mubarak yang bertujuan melahirkan SDM yang dapat menjadi kontributor positif
dalam membangun peradaban Islam di masa yang akan datang
Insan Mubarak Secara Harfiah “Insan yang
diberkahi Alloh” dan Secara Filosofis “Manusia yg berintelektual tinggi,
bermoral terpuji, berhati bersih yang akan mengantarkan bangsa Indonesia meraih
keberkahan” Allah Berfirman yang Artinya : Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat." [Al-Mujaadilah:11] dan firman Allah : Sesungguhnya yang takut
kepada Allah diantara hamba-hambanya, hanyalah ulama." [Al- Fathirv: 28]
VISI
Pendidikan
Menjadi Sekolah Unggulan Nasional
berbasis Al-Qur’an
MISI
Pendidikan



Tujuan Pendidikan





Mengapa
SMP Islam Terpadu Insan Mubarak Menjadi Pilihan ?
Terletak di kota Jakarta
Siswa tinggal dalam asrama yang aman dan
kondusif dan Setiap asrama dibina serta dimonitoring oleh 2 musyrif/musyrifah
yang kompeten dan berakhlakul karimah.
Memberlakukan Bahasa arab dan bahasa
Inggris dalam percakapan sehari-harinya.
Proses Pesantren menyatu dengan
masyarakat sekitar sehingga santri akan mendapatkan pengalaman bergaul dengan
lingkungan dan memiliki kehidupan sosial yang relatif fleksible dan moderat.
Biaya terjangkau
Dibina oleh tenaga pengajar lulusan
universitas negeri dan swasta terkemuka
Berpeluang diterima di SMUunggulan,
karena kuota untuk alumni non DKI hanya 3% sd 5 %
Lembaga pendidikan dengan metode
tarbiyah islamiyah yang integral baik di sekolah atau di pesantren
Dimensi
Keunggulan Siswa Insan Mubarak (Unggul Dalam Agama, Sains, bahasa dan
Moralitas)
1)
Agama
•
Kualitas
penguasaan ilmu agama
•
Moralitas
terpuji
•
Hafalan
Al-Qur'an minimal 3 juz
•
Mampu berpidato
dengan bahasa Arab & Inggris
•
Menguasai Bahasa
Arab
2)
Sains
•
Nilai rata-rata
siswa 7,5 pada setiap bidang
•
Teruji dalam
berbagai lomba sains
3)
Pendekatan
Pengajaran
•
Active Learning
•
Multiple
Intelegentia
•
Contextual
Teaching & Learning
4)
Berimbang
•
Antara
penguasaan sains dan agama
•
Antara kualitas
jasmani dan rohani
•
Antara pribadi
dan sosial
•
Antara teori dan
praktek
5)
Standarisasi
Kelulusan
•
Memenuhi syarat
di terima di sekolah unggulan
•
Dapat
berkomunikasi dengan bhs. Arab dan Inggris
•
Berakhlak
terpuji dan rajin dalam ibadah
•
Hafal Al-Qur'an
minimal 3 juz
Karakteristik
Konsep
1.
Bersifat Terpadu
2.
Sasaran : IQ, EQ
dan SQ
3.
Proses :
Metodologi yang Integral dan Utuh
4.
Sarana :
Sekolah, Masjid, Masyarakat dan Keluarga
5. Menggunakan
Berbagai Macam Pendekatan Modern (Active
Learning, Multiple Intelegentia dan Contextual
Teaching & Learning)
6.
Bersifat
Berimbang (antara penguasaan sains dan agama, antara kualitas jasmani dan
rohani, antara pribadi dan sosial, antara teori dan praktek, strategi
pencapaian, target lulusan, kurikulum diknas, kurikulum lokal, ditunjang dengan
lab sains lab komputer, ruang multimedia, ruang kelas khusus untuk program
unggulan, alat peraga dan perpustakaan, sarana olah raga, sarana bermain,
sarana organisasi siswa, lomba skala nasional, kegiatan kemasyarakatan, dan
program khusus/unggulan).
7.
Sarana dan
Prasarana Pendidikan (lab sains, lab komputer, ruang multimedia, asrama, lab
bahasa, ruang kelas khusus untuk program unggulan, alat peraga, perpustakaan,
sarana olah raga, sarana bermain, sarana organisasi siswa, masjid jami’
al-mubarak yang megah).
8.
Kegiatan
Ekstrakurikuler (kegiatan penalaran, keterampilan komputer, life skill, bahasa
asing (Arab, Inggris, Jepang)
9.
Kegiatan Minat
dan Kegemaran (seni islami (seperti : baca al-qur’an, marawis, kaligrafi,
nasyid), dan ceramah/pidato
10. Kegiatan
Olahraga (basket, sepak bola, volley, tenis meja, renang, bela diri, outbond).
11. Metode
Pendidikan (pendidikan keteladanan, pendidikan adat kebiasaan, bimbingan dan
nasehat, tafakur dan ibroh atas peristiwa / kejadian, pendidikan dengan
memberikan perhatian, pendidikan dengan memberikan hukuman, memberikan kisah
dan cerita, motivasi dan berfikir positif, dan pemanfaatan waktu kosong /
keterampilan).
12. Schedule
Harian
Pesantren Al-Qur’an Smpit
04.00-05.00
: Qiyamulail,Shalat subuh dan Tilawah
05.00-06.00
: Pemberian Mufradat /vocabulary
06.00-07.00
: Persiapan Ke sekolah
07.00-15.00
: Classical Learning
15.00-15.30
: Shalat Ashar
15.30-16.00
: Tahsin Tahfidz
16.00-17.00
: Fun With Language
17.00-18.00
: Istirahat/MCK,shalat Maghrib
18.00-19.30
: Tahsin Tahfidz
19.30-21.00
: Tutorial/Belajar
21.00
-03.30 : Tidur Malam
Classical
Learning
07.00-09.30
: Masuk sekolah & kegiatan belajar (KBM I)
09.30-10.00
: Istirahat KBM sesi I (Umum)
10.00-12.00
: KBM Sesi II
12.00-14.00
: Istirahat Makan dan tidur siang
14.00-15.00
: KBM sesi III (Umum)
15.00-15.30
: Sholat Asar
15.30-17.00
: KBM Sesi IV (Program Pesantren)
17.00-18.0
Istirahat , MCK
13. Kajian
Unggulan Pesantren (Kajian Kitab Kuning / Riyadhusholihin / Tafsir , KH.
Buchori Yusuf, Lc, MA (Alumni Madinah), Pengisi Training, Life Skill &
Motivasi, Ust. Ayi M. E. Kosasih, S.IP (Alumni Kuwait & FISIP HI), Pengisi
Fiqh Sunah / Fiqh Ibadah, Ust. M. Amin, Lc (Alumni LIPIA Saudi), Pengarah Sains,
dan Dip. Ing Candisar MH (Alumni Jerman).
14. Variasi
Kegiatan Siswa (out bond, life skill, Muhadhoroh/ Berpidato 3 Bahasa, Bela Diri,
Berenang, Kajian Kitab, Halaqoh Tarbawiyah, Riyadhoh (olahraga), Marawis, Kepanduan,
Nasyid, Seni Baca Al-Qur,an, Bioskop Pendidikan, dan Daurah Islamiyah (Islamic
Training).
(http://obpend.blogspot.com/2010/11/profila-sekolah-islam-unggulan-nasional.html/05/05/2012.)
BAB
III
KESIMPULAN
Penyelenggaraan sekolah
Unggul pada dasarnya merupakan amanat Undang-Undang pada pasal 31 dan UUSPN No
20 tahun 2003 pasal 3 bahwasanya pendidikan harus mampu mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,
berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Selain itu tuntutan globalisasi
untuk menghasilkan masyarakat yang unggul dan terampil menuntut pula adanya
suatu formulasi dari system pendidikan yang mampu mencetak out put pendidikan yang berkualitas.
Akan tetapi pada
kenyataannya, kebanyakan sekolah unggul hanya memfasilitasi kalangan masyarakat
yang mampu. karena sekolah yang unggul hanya bisa dinikmati jika peserta didik
bisa membayar dengan harga mahal. selain itu masih terdapat beberapa kelemahan
yang lain. Walaupun begitu sekolah unggul dalam arti sekolah efektif sangat
diperlukan tetapi juga harus betul-betul mampu menciptakan out put yang tidak hanya unggul dalam bidang akademis saja
melainkan juga mempertimbangkan aspek psikis, etik, moral, religi, emosi,
spirit, kreativitas dan intelegensi.
Selain itu bagi sekolah
yang merintis sekolah unggul harus mampu memberikan jaminan kepada semua aspek
yang berkepentingan bahwa dalam sistem penyelenggaraan, komponen-komponen
pendidikan, dan hasil-hasil pendidikannya yang dicerminkan dalam indikator
kinerja kunci tambahan adalah benar-benar telah menunjukkan ciri-ciri
keinternasionalan.
2.8.
DAFTAR
PUSTAKA
Atlan, Wawasan
Keunggulan Sebagai Salah Satu Model Pelaksanaan Pengembangan Sekolah Seutuhnya.
Surabaya: Nara Qualita, 1997.
Bafadal, Ibrahim.
Strategi Membangun Sekolah Unggulan di Era OTODA, Makalah SOB,
Pebruari 2002.
Fattah, Nanang. Konsep
Manajemen Berbasis Sekolah dan Dewan Sekolah. Bandung: Bani Quraisy, 2004.
Fakih, Mansour. Pendidikan
Popular: Membangun Kesadaran Kritis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.
Haryana, Kir. Konsep Sekolah Bertaraf Internasional Pada
Jenjang Pendidikan SMP, Artikel dalam Pelangi Pendidikan edisi III/Juli,
2007.
Indar,
Djumberansyah. Filsafat Pendidikan.
Surabaya: Karya Abditama. 1994.
Pedoman Penjaminan
Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah tahun 2007.
Peraturan
Pemerintah RI No 19 tahun 2005.
Poster, Cyril. Gerakan Menciptakan Sekolah Unggul,
Jakarta: Lembaga Indonesia Adidaya, 2000.
Sidi, Indra Djati. Menuju Masyarakat Belajar: Menggagas
Paradigma Baru Pendidikan. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001.
Syaodih, Nana
dkk. Pengendalian
Mutu Pendidikan Sekolah Menengah. Bandung: Refika
Aditama, 2006.
S. Arcaro, Jerome. Pendidikan Berbasis Mutu. terj. Quality
in Education An Implementation Handbook. cet ke-IV. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2007.
Tim Penyusun. Sistem
Penyelenggaraan Sekolah Unggul. Jakarta: Depdikbud RI, 1993.
Tholhah, Ahmad. Problematika
Penggelolaan Sekolah Unggul, Tesis, Surabaya: IAIN,2001.
UUSPN. No 20/2003. Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Bandung: Citra Umbara, 2003.
http://obpend.blogspot.com/2010/11/profila-sekolah-islam-unggulan-nasional.html/05/05/2012
Thanks ya sob sudah berbagi ilmu .............................
BalasHapusbisnistiket.co.id